Trading forex, juga dikenal sebagai trading valuta asing, adalah salah satu pasar keuangan paling populer secara global. Di Vantage, kami menawarkan trading Forex melalui CFD (Contracts for Difference), memungkinkan Anda berspekulasi mengenai pergerakan harga mata uang tanpa memiliki aset dasar. Halaman ini akan menyoroti manfaat utama, membandingkannya dengan pasar seperti saham, dan memperkenalkan alat dan sumber daya gratis untuk membantu Anda memulai. Baik Anda seorang pemula atau trader berpengalaman, panduan ini akan memberikan wawasan berharga tentang mengapa trading forex melalui CFD mungkin merupakan pilihan yang cocok untuk Anda.

Pasar tetap aktif 24/5, dengan likuiditas tertinggi terjadi selama sesi yang tumpang tindih, khususnya antara London dan New York (13:00 – 17:00 UTC). Operasi berkelanjutan ini berarti bahwa para trader dapat bereaksi terhadap peristiwa dan berita ekonomi global secara real-time, memberikan lebih banyak peluang untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan pasar.

Penggunaan Leverage

Trading CFD forex memungkinkan penggunaan leverage, yang memungkinkan trader mengendalikan posisi lebih besar dengan jumlah modal lebih kecil. leverage dapat secara signifikan memperbesar keuntungan dan kerugian. Misalnya, dengan menggunakan leverage 30:1, pergerakan 1% pada pasangan mata uang menghasilkan keuntungan atau kerugian sebesar 30% pada modal yang Anda investasikan. sangat penting untuk mengelola risiko dan menggunakan leverage dengan hati-hati, karena hal ini dapat memperbesar kerugian. Pastikan Anda memahami dampaknya terhadap trading Anda.

Biaya trading rendah dan tanpa komisi

Broker CFD Forex biasanya membebankan spread rendah (perbedaan antara harga bid dan ask) dan mungkin membebankan komisi. Hal ini menjadikan trading CFD valas sebagai opsi yang hemat biaya dibandingkan dengan pasar lain. Namun, Anda mungkin juga dikenakan biaya lain, seperti biaya pembiayaan semalam (juga dikenal sebagai biaya swap), yang dikenakan untuk menahan posisi dalam semalam. Vantage bertujuan untuk menawarkan spread yang kompetitif dan harga yang transparan. Selalu periksa jadwal biaya lengkap sebelum trading.

Peluang untuk mendapatkan keuntungan dari naik dan turunnya harga

Pasar Forex memungkinkan para trader untuk mendapatkan keuntungan potensial dari kenaikan dan penurunan harga, menawarkan fleksibilitas dalam berbagai kondisi pasar. Dalam trading forex, Anda berpotensi mendapatkan keuntungan dari pasar yang naik (long) dan turun (short). Fleksibilitas ini memungkinkan trader untuk memanfaatkan pergerakan pasar ke segala arah. Misalnya, jika Anda yakin Euro akan menguat terhadap Dolar AS, Anda bisa mengambil posisi beli pada pasangan EUR/USD. Sebaliknya, jika Anda memperkirakan Euro akan melemah, Anda bisa mengambil posisi short. Peluang ganda ini merupakan keuntungan signifikan dibandingkan pasar di mana Anda hanya bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga.

Saat trading Forex melalui CFD, Anda dapat membuka posisi panjang atau pendek, sehingga memungkinkan Anda mendapatkan potensi keuntungan di kedua kondisi pasar. Meskipun Anda berpotensi mendapatkan keuntungan baik dari naik maupun turunnya pasar, penting untuk diingat bahwa trading Forex melibatkan risiko besar, termasuk potensi kerugian finansial yang signifikan.

Trading berbagai pasangan mata uang

Pasar valas menawarkan berbagai macam pasangan mata uang, termasuk pasangan mata uang utama, minor, dan eksotis.

• Pasangan mata uang utama seperti EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY adalah yang paling banyak diperdagangkan dan menawarkan likuiditas tertinggi.
• Pasangan minor, juga dikenal sebagai pasangan lintas mata uang, tidak termasuk Dolar AS dan kurang likuid.
• Pasangan eksotis melibatkan satu mata uang utama dan satu mata uang dari ekonomi berkembang, seperti ESD/SEK (Dolar AS/Krona Swedia).

Perdagangkan berbagai pasangan mata uang forex termasuk pasangan mata uang utama, pasangan mata uang minor, dan pasangan mata uang eksotis dengan Vantage melalui CFD.

Meskipun trader saham harus beroperasi dalam jam yang ditentukan, trader forex mendapatkan keuntungan dari peluang trading tanpa gangguan karena rotasi pasar global.

Likuiditas

Dengan omset harian sebesar $7,51 triliun*, forex adalah pasar paling likuid di dunia [3]. Likuiditas yang tinggi ini memastikan spread yang lebih ketat dan harga yang lebih dapat ditindaklanjuti. Pasangan mata uang utama seperti EUR/USD dan GBP/USD ditradingkan sepanjang waktu, menyediakan likuiditas yang berkelanjutan.

Sebaliknya, likuiditas saham bervariasi menurut perusahaan dan kondisi pasar—saham berkapitalisasi besar seperti Apple sangat likuid, sedangkan saham kecil mungkin memiliki spread dan kesenjangan harga yang lebih lebar. Berbeda dengan forex, trading saham juga dibatasi jam bursa sehingga membatasi fleksibilitas.

Tabel 1: Volume perdagangan harian pasar valas dan saham [4] [5] [6].

Volatilitas

Pasar valas cenderung lebih fluktuatif daripada pasar saham, menawarkan lebih banyak peluang untuk potensi keuntungan tetapi juga memerlukan manajemen risiko yang cermat. Harga mata uang dapat berfluktuasi dengan cepat—seperti penguatan USD setelah kenaikan suku bunga Fed atau penurunan EUR karena ketidakstabilan Zona Euro—yang menciptakan peluang dan risiko.

Meskipun saham juga dapat mengalami volatilitas, terutama di sekitar laporan laba, data ekonomi utama, atau peristiwa geopolitik, saham umumnya bergerak lebih stabil dibandingkan dengan forex. Harga saham dipengaruhi oleh fundamental perusahaan, sentimen pasar, dan tren ekonomi yang lebih luas, sedangkan pasangan forex bereaksi lebih cepat terhadap faktor ekonomi makro seperti perubahan suku bunga dan ketegangan geopolitik.

Pada tahun 2024, Federal Reserve memulai pemangkasan suku bunga pertamanya setelah siklus pengetatan yang berkepanjangan, dengan mengurangi suku bunga dana federal sebesar 50 basis poin pada bulan September, diikuti oleh dua pemangkasan tambahan sebesar 25 basis poin pada bulan November dan Desember, sehingga suku bunga berada pada kisaran 4,25%–4,50% [7]. Pelonggaran moneter ini menyebabkan depresiasi USD, karena investor mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih longgar.

Sebaliknya, pasar saham mengalami kenaikan, dengan S&P 500 naik sekitar lebih dari 23% pada tahun 2024, mencerminkan meningkatnya optimisme investor karena biaya pinjaman yang lebih rendah [8]. *Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi hasil di masa mendatang.